Beranda > Lingkungan > Nila dan Udang Sumut Lolos Uji Mutu FDA

Nila dan Udang Sumut Lolos Uji Mutu FDA

Laporan Wartawan Kompas Khaerudin
MEDAN, KOMPAS – Ikan nila dan udang asal Sumatera Utara dinyatakan lolos uji mutu, kimiawi dan mikrobiologi oleh Food and Drug Administration (FDA), badan milik Pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab terhadap keamanan produk makanan dan obat-obatan. Petugas FDA telah mengecek langsung kualitas ikan nila dan udang di tempat pembudidayaannya.

Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Yoseph Siswanto, pengecekan dilakukan FDA pada tanggal 5-7 September lalu. “Hasilnya mereka cukup puas dengan kualitas ikan nila dan udang asal Sumatera Utara. Ikan nila dan udang asal Sumatera Utara dinyatakan tak memiliki kandungan antibiotik dan logam berat sehingga aman dikonsumsi mereka (konsumen Amerika Serikat),” ujar Yoseph di Medan, Minggu (30/9).

FDA melakukan uji mutu ikan nila di Danau Toba yang selama ini menjadi tempat pembudidayaan ikan nila terbesar di Sumut, sedangkan udang, FDA melakukan pada salah satu tambak udang di Kabupaten Serdang Bedagai. Di Danau Toba, tim dari FDA lanjut Yoseph juga melihat langsung proses pembibitan (hatcherry) dan pembesaran ikan nila di keramba jaring apung (KJA) milik PT Aqua Farm, di Danau Toba. Aqua Farm merupakan perusahaan penanaman modal asing yang selama ini menjadi eksportir ikan nila ke AS.

“FDA juga mengecek langsung ke pabrik pengolahan ikan nila milik Aqua Farm di Serdang Bedagai. Secara keseluruhan mereka mengatakan sangat puas dengan proses pembudidayaan ikan nila di Danau Toba,” kata Yoseph.

Konsumen AS menurut Yoseph menggemari ikan nila yang dibudidayakan di Danau Toba karena kualitas airnyan yang bagus dan tidak berbau lumpur. Permintaan ikan nila dari AS masih belum terpenuhi semuanya oleh Sumut.

“Selama ini memang tidak ada penolakan dari konsumen asal AS terhadap produk perikanan asal Sumut. Dengan lolosnya pengujian mutu ikan nila dan udang oleh FDA kami bisa berharap, volume ekspor ikan nila dan udang ke Sumut bisa semakin meningkat dalam tahun-tahun mendatang,” katanya.

Nilai ekspor ikan nilai hasil budi daya di Danau Toba selama tahun 2006 Rp 445 miliar. Di Danau Toba selain Aqua Farm yang memiliki 1.780 unit KJA dengan total produksi 19.200 ton per tahun, masyarakat juga memiliki 5.232 KJA dengan total produksi 25.559 ton per tahun.

Hasil uji mutu FDA menurut Yoseph juga menjadi bekal bagi pengecekan yang sama oleh Food Veterinary Office (FVO) Uni Eropa pada bulan November mendatang. FVO kata Yoseph menerapkan standar bio security yang lebih ketat dibanding FDA. Selama tahun 2005-2006 Uni Eropa sempat menahan container udang asal Sumut karena masih mengandung antibiotik.

Beberapa waktu lalu, Ketua Shrimp Club Medan Safwin menuturkan, petambak udang di Sumut telah siap dengan pengecekan langsung oleh FVO. Safwin juga mengatakan, sudah sejak awal tahun 2007, tambak-tambak udang di Sumut bebas dari penggunaan antibiotik seiring dengan program sertifikasi bio security tambak oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.

Kategori:Lingkungan
  1. Januari 17, 2009 pukul 1:28 am

    salut buat aquakulturis SUMUT,

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar